Balitbang Provinsi Jawa Timur melangsungkan Rapat Koordinasi SIDa dengan tema ‘SIDa Menuju Daya Saing’
Date : 30 Nov -0001
Pada Tahun ini Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Timur memiliki gawe besar selain Rakorlitbang, Balitbang juga melangsungkan Rapat Koordinasi SIDa sebagai agenda tiap tahun dengan tema ‘SIDa Menuju Daya Saing’. Acara ini diselenggarakan selama dua hari yaitu Selasa (16/5) dan Rabu (17/5).
Tujuan rakor itu diantaranya harmonisasi dan sinergi program dan kegiatan pemerintah pusat, provinsi Jawa Timur dan pemerintah kabupaten/kota berbasis SIDa dalam rangka inisiasi dan penguatan SIDa Jatim, serta koordinasi implementasi program dan kegiatan penguatan SIDa Jawa Timur tahun 2018.
“Selama ini SIDa masih belum berjalan dengan baik. Tahun ini, Balitbang Jatim juga akan menginventarisir kabupaten/kota yang sudah melakukan SIDa agar bisa berkesinambungan, dan diharapkan tahun 2018, SIDa merupakan salah satu program Litbang tersebut bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Timur, Dr Ardo Sahak SE MM.
Ardo juga memaparkan program dan kegiatan SIDa yang sampai saat dilakukan, seperti dokumen roadmap penguatan SIDa Provinsi Jawa Timur sudah disusun dan telah ditandatangani pada tahun 2014 yang lalu dengan tema “Agribis Berbasis Wisata”. Tema telah diselaraskan dan merupakan penjabaran dari visi dan misi RPJMD Jawa Timur. Untuk mengimplementasikan dokumen roadmap penguatan SIDa Jatim, maka tahun 2016 lalu telah dikaji pengembangan SIDa Jatim berbasis Zonasi/Klaster Wilayah Pengambangan (WP).
Untuk WP I Jawa Timur bagian utara meliputi Kabupaten Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Gresik, Sidoarjo dan Wilayah Madura dengan klaster perikanan dan agribis yang didukung kawasan wisata religi dan kuliner yang ada di Surabaya, Sidoarjo Dan Gresik Serta Bandara Dan Pelabuhan Internasional.
Sedangkan WP II Jawa Timur Bagian Tengah meliputi Malang Raya, Kabupaten Dan Kota Pasuruan, Kabupaten Dan Kota Probolinggo, Dan Kabupaten Lumajang. Dengan klaster unggulan sapi perah dan sapi potong dengan klaster pendukung kambing, hortikultura, dan olahan makanan dan minumandengan ikon wisata alam pegunungan Bromo Tengger Semeru (BTS).
Kemudian WP III Jawa Timur Bagian Timur meliputi Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember Dan Kabupaten Bondowoso Dan Kabupaten Situbondo dengan klaster unggulan kopi dan kakao, didukung kawasan strategis kawah Gunung Ijen, Pantai Plengkung tempat selancar air, Pulau Merah, pantai Penyu Sukamade, dan pantai-pantai di Banyuwangi lainnya yang sudah banyak dikunjungi wisatawan dapat dijadikan salah satu daya saing Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya, WP IV Jawa Timur Bagian Barat meliputi Kab. Jombang, Kab. Kediri Dan Wilayah Ex Karesidenan Madiun dengan Klaster Agribis, Kerajinan Rakyat, Produk Olahan Yang Didukung Oleh Wisata Alam.
“Sedangkan tahun 2017 dilakukan harmonisasi, sinkronisasi dan integrasi program dan kegiatan antar OPD terkait dilingkungan Pemprov Jatim dengan serta dengan pemerintah kabupaten/kota, sehingga tahun 2018 sudah bisa diimplementasikan dalam rangka membangun kawasan SIDa Jawa Timur secara bersama-sama,” katanya.
Sebelumnya, Rakor SIDa juga dibuka Sekdaprov Jatim yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim, Dr Ir Abdul Hamid MP. Dalam kesempatan ini, Abdul Hamid mengatakan, dalam upaya mewujudkan penguatan SIDa di Jawa Timur, maka perlu dilakukan beberapa langkah-langkah seperti peningkatan pemahaman tentang SINAS dan SIDa bagi pemangku kepentingan di Jatim, sinkronisasi kebijakan inovasi nasional dan inovasi daerah dengan kerangka kerja masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Pelaksanaan SIDa mulai dari perencanaan yaitu penyusunan roadmap, implementasi dan evaluasi, oleh karena itu bersama-sama dan bersinergi melaksanakan tugas ini dan kita laksanakan step by step sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang ada. Sebab, muara terakhir sida adalah penguatan daya saing daerah guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. ini adalah sebuah strategi pembangunan yang sangat penting karena sesuai dengan visi misi Pemprov Jatim,” katanya.